xx/xx/xxxx, hal. 7 -8

ELOK RUPA, RUSAK SETELAHNYA.

Malam di Seoul kian mencekam seiring waktu bergilir. Walau pun begitu, aku kembali bertemu dengannya.

Pada salah satu truk pembawa vaksin, perempuan itu duduk bersama sunyi. Entahlah, presensi yang kudapat untuk pertama kali ialah dia . . . seperti merindu. Bayangkan saja seperti salah satu bintang jatuh meninggalkan induk galaksinya, setelah sekian lama menjelajah semesta tanpa ujung ini. Pertemuan pertama kami terjadi disaat aku tidak sengaja menangkapnya sedang melamun.

Aku menyukainya.

Kulit putih pualamnya mirip dengan keteduhan malam. Walau ada juga yang ingin kupertanyakan karena . . . mengapa terdapat perbedaan yang cukup kontras padanya semenjak beberapa pertemuanku yang mampu dilakukan pasang mata dan kehampaan? Aku, mata, dia, kehampaan. Rambutnya panjang, diikat kuncir kuda oleh pita, ada dua jepit rambut, serta satu helai dikepang. Sekilas aku mengira warnanya malam kelam, tapi . . . ungu tua? Astaga. Warna matanya juga pancaran batu kecubung dan . . . pakaiannya lebih seperti seragam sekolah, berwarna hitam? Dia memakai tas pinggang juga berisi beberapa benda pertolongan pertama, air minum, dan beberapa barang yang sayangnya luput dari ingatanku.

Masa bodoh. Dia indah. Sungguh, indah. Presensinya meneduhkan. Tatap mata singkatnya berbinar harapan, linglung, dan rayuan; awan-awan aneka bentuk dan warna mengerubungi. Dia sangat indah.

Pada pertemuan selanjutnya, aku memberanikan diri untuk berkenalan dan bercakap dengannya.

Wataknya dapat kutangkap dari tiap penuturan dan tingkahnya. Begitu tenang, lembut, rapuh (akhir-akhir ini cepat letih), juga satu hal yang tidak kusangka adalah dia sangatlah canggung dan pemalu. Bersamanya ini seperti berada pada langit teratas dan cerah, serta banyak awan-awan mengerubungi; awan-awan itulah cerminan dari matanya. Awan pertama ialah gulali: manis, baik, penuh perhatian, serupa kanak-kanak, dan ramah. Awan kedua ialah gulali bercorak kelabu mendung: impulsif, eksentrik, pelupa, dan ceroboh. Awan terakhir . . . hanya kelabu mendung, langit gelap, dengan aurora menjadi pemanis? Entahlah. Begitu hampa, misterius, serta . . . apa aku melihat dirinya yang berkeping-keping? Seringkali termenung, meragu . . . ah, dasar sesuka suasana hati.

Walau begitu, keterkejutanku berawal dari namanya: Abel Lenna dan lebih dikenali sebagai Rena ( 레나 ) . Dia memaklumi hal tersebut, memberitahu bahwa dahulu dikenal dengan 夏希 ・ マリエル, lalu kembali bercerita bahwa dirinya merupakan darah campuran: Eurasia dengan ayah yang dominan Islandia ( dan garis keturunan tersebar pada banyak negara di Eropa; sayang dia tidak dapat detil rincinya, namun dipastikan bahwa dia tidak memiliki darah keturunan di Eropa Tenggara maupun Italia dan Perancis ) dan ibu yang jua memiliki keturunan Korea dan Jepang. Usianya 21 tahun yang tentu masih belum membuatku percaya. Dia lahir di Juneau, 7 Juli dan berkewarganegaraan Jepang . Yang membuatku cukup terperangah adalah postur badannya yang dikatakan cukup tinggi, molek, nan ramping , melengkapi wajah awet mudanya: 172 cm untuk tinggi dan 68 kg untuk berat.

Aku menyukainya secara pribadi. Dan aku tidak sabar untuk pertemuan setelahnya mulai dari sekarang ini.

selanjutnya.

xx/xx/xxxx, hal. 14 - 16

LUKISAN DAN WARNA, LIMPAHAN BERKAH.

TIER : 9C - 9A ( "normal" ) ‾ | 8C - 8A

Dia baik sekali. Sungguh.
Ini kali pertamanya aku berkunjung pada kamarnya seorang diri, selepas membantuku melawan beberapa zombie yang melintas.

Tak lupa juga dia memberiku catatan tulis sebagai rekaman akan perkembangan kemampuannya.

Pada halaman pertama, dikatakan bahwa kemampuan manusianya meningkat semenjak terkena vaksin yang diberikan. Sungguhan meningkat, karena aku menyaksikan sendiri bahwa dia secara tidak sengaja menghancurkan sebuah bangunan kecil hanya dengan tangan kosong. Gila. ‾

Lalu ada senjata yang menjadi pilihan andalannya: tongkat besi merah yang sudah dimodifikasi. Bisa diperpanjang hingga 12 kaki (3,7 meter) atau diperpendek hingga menyentuh satu tas peluru dan bisa berubah menjadi naginata bermata dua yang mampu membobol tongkat tiga bagian yang dihubungkan dengan rantai, meskipun gaya bertarungnya adalah lebih dari tangan ke tangan. Senjata ini termasuk jarang digunakan, walau . . . ah, sayang, ada satu hal yang luput dari pikiranku.

Lalu . . . di bawahnya tertulis CHROMO - QUINTESSENCE - AURORA. Jika diringkas adalah kemampuan cahayanya yang mampu memunculkan warna didapat dari dua sumber: esensi dan aurora? Semoga aku tidak salah tanggap. Oh, dibawahnya ini aku salin dari buku catatannya dan tentu saja sudah izin.

  • CHROMO BLEND &.  Kemampuan untuk menyamaratakan, merubah, dan melebur bersama warna dalam tiap-tiap objeknya. Temporer maupun permanen, diperlukan gestur maupun sentuhan tangan demi kerapihan. Untuk darah dan tangisan, hanya mampu bertahan sekitar empat hari.

  • CHROMO AURA &.  Satu teknik yang acapkali digunakan, dimana sekitar akan diberkahi oleh balutan warna dalam rupa cahaya dan keperluannya juga bervariasi: ofensif, defensif, bahkan dijadikan medium untuk beberapa kemampuan lain. Berikut adalah jabaran kemampuan yang dimaksud:

  • CHROMO AURA : HEAL &.  Mampu memberi berkah akan kembalinya organisme biotik serta kesehatan optimal bagi yang bergantung pada respirasi. Spesifikasi: diri sendiri maupun yang lain. Durasi penyembuhan tergantung kerusakan yang diterima, serta letak yang juga menjadi satu faktor krusial. Selain diri sendiri (yang tertahan pada rupa cukup muda), penggunaan pada yang lain dapat dilakukan dengan maksimal sepuluh sentuhan (energi ataupun fisik) setiap empat menit. Pengembalian kekuatan juga dengan regulasi yang sama, hanya saja akan berbalas pada esensi kehidupan.

  • CHROMO AURA : Listin Að Tækifæri  &.  Versi tingkatan dari art of augment, dimana mampu mengendalikan peningkatan dan potensi; baik itu sementara maupun permanen.

  • CA : Listin Að Tækifæri - ENHANCE  &.  Meningkatkan sesuatu dan menghapus hasil daripada tingkatan tersebut. Meliputi fisik (biologis maupun benda mati), kekuatan, dan emosi. Berlaku pada diri sendiri dan yang lain; namun, jika pada lainnya: diperlukan kontak fisik seperti sentuhan dari tangan dan dia mampu melakukannya sebanyak tujuh kali per lima menit. Pada diri sendiri, berhasil meningkatkan kemampuan serta menjadi tempat pada tiga kemampuan yang lain:

  • ⠀ ⠀⠀ ⠀⠀ ⠀⠀ ⠀ACUTE SENSE: Mampu mendeteksi kehadiran dan memahami hal-hal dengan cara selain indera manusia atau pengalaman pribadi. Terkadang akurat, terkadang bisa menjadi campuran dari kutukan yang dengan mudah mengubah persepsinya sendiri.

  • ⠀ ⠀⠀ ⠀⠀ ⠀⠀ ⠀PSYCHIC SHIELD: Sangat tahan terhadap serangan mental / psikis. Namun, tentu berpeluang tertembus dengan waktu regenerasi 2 menit dan terkadang kutukan yang dimiliki berpengaruh. Tak lupa juga emosi. Anehnya, pertahanan ini selalu aktif tanpa kekuatan induk dan ketika disambungkan dengan kekuatan induk (yakni enhance ini) hanya bisa dinonaktifkan selama 1 menit saja.

  • ⠀ ⠀⠀ ⠀⠀ ⠀⠀ ⠀SERENITY THREAD: Mampu mengendalikan perasaan tenang walau bersifat sementara dan melalui sentuhan.

  • CA : Listin Að Tækifæri - POTENTIAL  &.  Jika cukup terfokus pada kekuatan peningkatan, akan mampu membuka potensi pada manusia (limitasi hanya pada kekuatan) dan senjata apapun. Dibatasi oleh tiga sentuhan dalam sehari karena hanya berlaku pada lainnya dan berpengaruh besar pada esensi.

  • CHROMO - QUINTESSENCE PANDORA  &.  Mampu memindahkan esensi kehidupan diri sendiri pada yang lain: pada satu orang maupun membuat sebuah ladang dengan jarak 2 km. Untuk mengaktifkan kemampuan ini, memerlukan cincin sebagai medium. Ketika digunakan satu cincin, akan merasakan kematian selama satu minggu. Total cincin: dua / tiga.

  • AURORAKINESIS  &.  Mampu memanggil dan mengendalikan Aurora, sebagai wadah terakhir daripada kemampuannya ini. Jarak, massa, presisi, dan sebagainya memiliki ketergantungan pada pengetahuan, keterampilan, dan kekuatan pengguna. Dalam kasus ini, jarak aman penggunaan sekitar 1 km.

Ada beberapa kelemahan yang bisa dijadikan catatan: Tempat minim radiasi serta cairan dari para zombie, memiliki hubungan yang rumit pada kutukan yang dimiliki serta malam hari, emosinya, "cepat lelah", cincin hancur = kematian selama seminggu.

‾ : berkat vaksin, rentangan normal sisi tingkatan.
Satu hal. Dia memiliki anomali akan limpahan esensi kehidupan. Membuat dirinya sulit untuk meninggal, dalam konteks yang diketahui khalayak banyak.
Catatan: Darah dan tangisan warna-warni tetap masih ada jika penggunaan dimulai dari CHROMO BLEND digunakan. Jika tidak, maka keduanya telah kembali menjadi semula.

selanjutnya.

xx/xx/xxxx, hal. 17 - 19

LAMA TERLUPAKAN, HIDANGAN AKHIR.

Dia memegang tanganku, erat. Tangisnya meluncur, namun aku bersumpah melihat senyumnya terukir cukup lebar. Tangisan senyap, tentunya. Oh, Rena. Aku semakin sukar mengenalmu.

Skizofrenia adalah kelainan yang melekat padanya semenjak kecil. Itu juga yang dipercaya oleh sebagian besar (dan selektif) kerabat yang mengetahui. Sayangnya, terdapat kejanggalan dimana pengobatan yang dilakukan serasa tidak mempan. Mengapa? Karena . . . sejatinya, kelainan mentalnya berpengaruh besar pada kelainan fisik. Tangisan dan darahnya membuncahkan banyak warna. Gradasi, satu warna, bisa berubah. Sebuah kutukan, Rena berkata padaku. Bukan karena radiasi maupun vaksin, melainkan kutukan asli. Apalagi jikalau bersanding pada malam hari, semua itu semakin menjadi.

Karena kutukannya, banyak yang memerlakukannya seakan asing. Kasihan juga ada, namun lebih dititikberatkan pada asing. Alien. Salah siapa pula; ayah, ibu, kakak pertama, ketiga adiknya, siapapun, perlakuan yang diterima juga . . . dia tidak peduli lagi. Oh, dia tidak peduli lagi. Dia hanya punya kebaikan yang mengambang, kesabaran tak terbatas diiringi kehampaan, dan keanehannya, serta mau berkompromi pada sekitar. Dia hanya ingin pulang pada ketenangan abadinya

Pirang menjadi hitam kelam adalah suatu kesalahan dipeluk kenyataan. Masih terpaut belia, ibunya tengah meninggalkan dunia ini begitu lekas daripada yang dibayangkan. Dia berkata, semuanya terpukul; semuanya semakin jatuh.

Namun, dia ingat akan satu orang yang mampu menjadi cahayanya walau semu dan sementara. Mengajarkan kembali arti kehidupan; walau yang masih teringat ialah kehidupan pernikahan sang kenalan. Miris; suami meninggalkan istri disaat puncak asmara membuncah nan terlambat meraih.

Setelahnya adalah radiasi. Gelap, senyap. Hanya suara-suara dan tahu-tahu dia mendapat nama baru. Hanya nama, anehnya.

Dia membicarakan Einar dan Woojin, setelahnya. Masing-masing saudara jauh dan walau berbeda kubu, mereka membantu dalam satu titik. Mungkin acuh tak acuh awalnya menyertai; namun pada dasarnya peduli, fokusnya sekarang adalah berusaha mengaitkan temali relasi yang putus tersebut, walau takdir merintis nasibnya tidak akan berjalan sangat mulus. Malahan tidak akan beruntung.

Aku kasihan, sungguh. Ingin kuraihnya, mengajaknya lebih dalam untuk menekuni setiap hal yang dia sukai. Jika tidak salah, dia memiliki banyak hobi dan minat; namun, yang saat ini paling kentara serta sangat suka kulihat adalah swakriya, astronomi, termenung, dan jalan-jalan. Nyanyinya jua merdu serta terkesan kuat, apalagi jikalau dia menyanyi opera. Memainkan beberapa alat musik perkusi (piano, kalimba, pianika) walau tidak terlalu mendalaminya lagi. Tak lupa juga beberapa aktivitas fisik yang cukup diperlukan baginya. Ada banyak hal yang dia sukai asal bernilai 'positif', tapi masalahnya . . . apa yang cocok? Hei, Rena, apa yang cocok untuk menambal kekosonganmu? Bahkan dengen dirimu yang semakin bersahabat dengan kutukan itu? Selain waktu tidurmu yang harus selalu ditambah, tentunya.

Walau juga ada satu keberuntungan menyertai akan penanggulangan kutukannya tersebut. Sungguh, aku turut bersyukur. Oh, dia sempat menjadi anggota Paragon Federation. Saat ini menjadi bagian dari Tactical Liberation Squad.

selanjutnya.

xx/xx/xxxx, hal. 24

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHHHHHH. KEGILAAN BERDANSA!

Aku bertemu dengan sosok tua, walau dia mengaku sebagai salah satu saudara kandung Rena.
Apakah aku memercayainya?

Apakah aku percaya bahwa semestinya, Renalah satu orang tersebut? Dia, pernah menikah? Dia juga pemilik cincin nikah tersebut? Aku tahu bahwa tempat ini memiliki tiris kewarasan, tapi . . . di antara semuanya, mengapa harus dia? Apalagi tidak lain dan tidak bukan adalah si Hantu Mawar, Vermizhor Illacrimor. Ketika pertama kali bertemu dengan sang suami—hah, bahkan apa benar pantas diberi embel demikian; aku dengar bahwa hubungan mereka akan diambang hancur dan semua itu berawal dari si lelaki sialan. Heh. Tapi dia juga berkata bahwa Rena memercayai lelaki tersebut untuk . . . satu hal. Satu hal yang bersifat kabut untuk diungkap.

Apakah aku percaya bahwa semestinya, Rena seharusnya meninggalkan tempat ini lebih lekas dari sebelumnya? Jane nama orang itu, satu organisasi pula.

Tentu awalnya aku tidak memercayainya. Namun, dengan cincin itu, penjelasannya pula, kenapa semuanya lebih masuk akal?

kembali.

foto di atas ( sulih suara ) :
市道真央 (JPN)
허윤진 (ENG & KOR)

klik setiap gambar untuk mendengar sampel suara.

carrd dan akun twitter ini digunakan untuk keperluan hiburan personal, permainan peran saja. begitu juga dengan pemakaian gambar dan suara, dimana kepemilikannya dikembalikan pada pemilik yang semestinya. kover template (c) iapetite.

mula.

interaksi & plot menggunakan dua bahasa: inggris dan indonesia, bisa melalui diskusi dan spontan, namun peringatan keras: akun dan carrd berkonten dewasa (nsfw). jikalau ada perihal yang ingin dibicarakan, fitur pesan pada akun twitter selalu terbuka. selektif & berafiliasi pada exh.

foto di bawah ( klaim wajah ) :
らいでん めい
( Honkai Impact 3rd )


klik setiap gambar untuk menuju informasi klaim wajah.